Tentang Blog

Tuesday, January 30, 2018

Super Blue Blood Moon

 Sambil menunggu kejadian hari ini yang termasuk luar biasa, mari mengisi blog dengan tulisan terakhir di bulan ini. Harus dirayakan dengan menulis. Wait, tapi bukan tentang gerhana bulan (blood moon)  yang bersamaan dengan bulan purnama (super moon) kedua (blue moon) bulan ini. Agak ribet ya bacanya. Namun yang pasti,  bersyukur,  bisa menyaksikan salah satu fenomena Super blue blood moon yang langka ini.

Lalu catatan sore ini ingin sedikit berbagi pandangan saya soal #RUKUHP tentang kriminalisasi perempuan, anak, kaum marginal dan masyarakat adat. Jadi akan ada undang-undang tentang perzinahan yang akan menghukum pelaku zina  dengan hukuman penjara. IMHO, undang-undang tentang ini sepertinya akan malah menimbulkan banyak kerugian karena ini ranah privat. Sensitif sekali kalau mengurusi soal hati, selangkangan, kepercayaan, dan gaji.

Banyak polisi moral, yang bisa seenaknya melapor, menggrebek dan belum lagi yang mengarak keliling desa.  Perempuan, bisa  disalahkan padahal korban yang bisa saja tidak tahu apa-apa. Lalu bagaimana nasib dan perasaan kaum keluarga korban, terutama ibu dan bapak. Bisa jadi keluarga dan sahabat kenalan saya atau malah bisa jadi saya bisa masuk penjara karena soal ini. Banyak kenalan yang saya kenal hamil di luar nikah dan mereka saling cinta, membesarkan anaknya dengan baik. Bisa barabe kalau terkena pasal ini karena mereka belum mendaftarkan pernikahannya. Bisa dipenjara. Lalu kemudian perempuan yang ditinggal laki-laki karena tidak siap nikah bisa juga dipenjara. Ya Tuhan, hati hancur, sudah susah urus anak, apa harus masuk penjara, lalu anak sama siapa?

Sekali lagi, kalau saya ya, urusan hati, selangkangan, kepercayaan dan gaji itu sensitif. Oh ya, kalau beda pendapat dan pandangan, tak mengapa.

Ayo dukung petisinya.

Friday, January 19, 2018

Happy New Year

Wish you a very blessed 2018 ahead.

You have been in the right track for years  and always will be.

No need to explain things to people who don't deserve your explanation.

Keep praying for this great great 2018.

#areminder
#reminder

My 2017 has been taught many things to me. A blessed year with the happyness and the pain becomes fruitful experiences and adventures of life. I thank everyone again for continous support and love for me and my family. Thank you LPDP for become a supportive scholarship for my two years journey as graduate student. Thank #WISE WASH in Southeast Asia for becoming a nice workplace for me.

Mengasah Kemampuan Menulis

 Seberapa bulan terakhir ini, saya kembali menulis laporan setelah laporan tesis saya selesai. Biasanya juga di tahun-tahun sebelumnya, hanya menulis laporan   hasil pratikum ilmu pasti yang kosakatanya seringkali itu-itu saja (2007-2010). Laporan kali ini cukup berbeda karena merupakan laporan penelitian sosial.  Saya cukup terkejut dengan kemampuan penulisan saya yang menurun. Saya masih cenderung melompat-lompat. Belum habis satu ide,  sudah berpindah ke ide lain lalu campur aduk. Tidak sistematis. Apalagi penggunaan kata sambung yang tanpa saya sadari sudah diulang beberapa kali. Benar disayangkan. Untunglah saya selalu sempatkan proses mengedit lalu bisa edit banyak sekali😂.

Baiklah! Saya kemudian berkomitmen untuk kembali belajar menulis yang baik sebagai resolusi di 2018. Aktif kembali di blog dengan mengunggah kembali tulisan berbahasa Indonesia. Setelah sering posting berbahasa Inggris buat belajar, walau sampai sekarang masih begitu begitu saja kemampuan menulis Inggrisnya😅. Banyak salah sana sini tapi yang penting niat belajarnya, ye kan?

Saya juga harus kembali giat membaca. Banyak buku belum dihabiskan. Entahlah semakin menua, kemampuan baca menurun. Namun kalau tidak membaca, mana bisa engko bisa menulis nona e.
Begitulah.

Sebagai penutup tulisan ini, dan sebagai inspirasi saya untuk tetap menulis, ada satu orang yang baik, yang semangat menulisnya tiada kenal lelah. Meski beda genre, tapi almarhum mba Dev selalu semangat menulis novel, meski sedang hamil dan mengandung. Ya Tuhan, mba Dev, mengenang kamu sebagai almarhumah saja, sa pu hati teiris-iris. Sedih mbak. Sekali lagi, Rest in Peace mbak Devita, mamanya mas Deva. You have given your all force and I know mas Deva will always proud to have a mom like you. You'll be missed, mba Dev.

Menikah

"Bemana, kapan nikah? " "Eh, tidak jelas", lalu overthinking Topik mengenai pernikahan nyatanya tahun menjadi salah satu...