Tentang Blog

Monday, March 4, 2019

Hidup di Auckland

 

Tak terasa sudah dua bulan saya menginjakan kaki di New Zealand. 
Arghh, waktu cepat berlalu. Di postingan kali ini, saya ingin berbagi cerita tentang kehidupan di Auckland, ativitas harian dan kegiatan-kegiatan yang saya dan kawan-kawan lakukan di sini. 

Host & Kebiasaan di rumah
22 Juni kami tiba di Auckland, dijemput Laila dan Mike (salah satu volunteer). Kami diantar menuju kantor #unionaid. Kami dipertemukan dengan para host yang akan menjadi tuan rumah kami selama di Auckland. Kami berkenalan satu per satu kemudian juga dikasih beberapa perlengkapan juga baju-baju dingin dan syal yang dapat kami pakai. Ketika kami datang sedang musim dingin dan cuaca sedang dingin-dinginnya. 

Saya dijemput K. Kami lalu singgah di tempat perbelanjaan sebentar sambil minum kopi. Saat itu saya pikir K sedang berusaha untuk mengenal saya lebih dekat. Sebelumnya kami sudah saling mengenal secara online. K mengirim saya email dan mengenalkan seluruh anggota keluarganya. Kebetulan yang tinggal di rumah

 ada K dan suaminya M juga H anak SMA dari Hongkong. Untuk welcome dinnernya, K dan M mengajak saya makan di restoran Italia favorit mereka berdua. 

Sehari-hari K bekerja sebagai dosen dan M di pabrik. Kami biasanya bertemu di malam hari ketika makan malam bersama. Tiap pagi saya dan M akan bangun terlebih dahulu, mandi dan bikin sarapan masing-masing. Di hari pertama saya sudah diajarkan bikin sarapan. Kalau mau roti bakar, bubur sereal sama campuran susu yang dimasak pakai microwave. Lalu  segelas susu sapi segar. Ya Tuhan kapan lagi ya ini. Kami masing-masing bikin makanan sendiri lalu kalau sempat mengobrol sambil M membaca koran pagi. 

Untuk makan malam biasanya yang masak si M. Kadang nasi, kadang kentang. Tiap Jumat kita biasanya pesan makan dari luar. Secara umum, sebagian orang di NZ  pesan fish and chips setiap Jumat malam.  Saya kurang suka ikannya biasanya saya ganti jadi chicken and chips. Lalu Sabtu pagi biasanya K, M akan mengajak saya dan H untuk sarapan di luar, di kafe-kafe sambil jalan pagi.

Transportasi 

Selama di kota Auckland kami harus menggunakan transport umum  untuk ke kampus AUT, tempat kami belajar. Akses transportasi sangat mudah dari tempat saya. Hanya perlu jalan kaki ke halte dan naik bus nomor 18. Kadang menunggu 5-10 menit dan bus selalu ada. Masuk keluar bus kita tinggal tap kartu bus (Auckland Hop Card) yang sudah diisi dengan uang, jadi tidak perlu ribet membayar ke sopir. Turunnya tentu saja harus selalu di halte. Jangan lupa tekan tombol untuk memberi sinyal bahwa akan turun di halte berikutnya karena bus tidak akan selalu berhenti di tiap halte. 
Kartu ini terintegrasi bisa digunakan untuk kereta dan ferry antar pulau.  












Menikah

"Bemana, kapan nikah? " "Eh, tidak jelas", lalu overthinking Topik mengenai pernikahan nyatanya tahun menjadi salah satu...