Tentang Blog

Friday, October 5, 2018

Bumi Manusia

 Sudah tahu kan salah satu karya besar dari Pramodya Ananta Toer berjudul Bumi Manusia? Sedang booming beberapa minggu terakhir ini karena kabar bukunya akan difilmkan. Lalu ada pro dan kontra mengenai pemeran Minke, tokoh utama dalam kisah bumi manusia.

Pasti banyak yang beli dan baca bukunya seperti saya yang buru- buru bongkar kardus. Sebenarnya, saya sangat terlambat sekali baca buku ini, sudah dikenalkan bertahun lalu. Bukunya baru dicari Oktober kemarin di pasar buku Palasari Bandung. Maafkan,  beli bajakan dan sangat tidak disarankan. Mending beli asli. Nah sejak Oktober buku kemudian dipacking rapi karena harus balik ke rumah. Jadi buku bagus ini kemudian baru dibongkar dari kardus. Untunglah terbeli hingga bisa sedikit berkomentar mengenai apakah Iqbal Junior aka Dilan dapat memerankan tokoh  Minke dalam buku tersebut. Menurut saya, Minke hanya sebagai pusat dalam cerita yang akan membawa kita pada tokoh-tokoh lainnya yang punya ceritanya masing-masing.

Minke adalah seorang pemuda terpelajar asli Indonesia, anak bangsawan yang menyembunyikan identitas kebangsawanannya, berkesempatan mengenyam pendidikan di Hoogere Burgerschool, HBS. Jadi namanya cuma Minke saja, tanpa embel-embel. Sering jadi pertanyaan kalau kenalan. Karakternya digambarkan berpikiran terbuka, beda dari pemuda kebanyakan, keras kepala, suka diskusi dan rajin. Juga, IMHO, Minke ini setia, berkomitmen dan luwes dibuktikan dengan kisah pertemuannya dengan Annelise yang cukup instan tapi membekas dalam.

Apakah Iqbal Cowboy Junior dapat memerankan Minke? Saya sepakat dengan salah satu quote dari sekian banyak quote yang bagus dalam buku ini. Seorang terpelajar  itu harus adil sejak dalam pikiran apalagi perbuatan.
Semoga kita berlaku adil dalam menilai kualitas Iqbal sebagai aktor pendatang baru juga si sutradara yang sebenarnya juga banyak diragukan netizen. Saya juga harus jujur, kurang tertarik dengan karya-karya HB. Namun tentu saja saya tidak berbusa busa untuk mengeluhkan keadaan yang sudah demikian dan harus saya akui bahwa sahaya biasanya hanya menonton filmnya tanpa mempersoalkan atau bahkan mau mengenal siapa sutradaranya.

Terlepas dari Minke, saya lebih penasaran dengan sosok Nyai Ontosoroh dan anaknya Annelis. Kisah hidup mereka jauh lebih kompleks dan dalam juga karakter mereka. Aktor yang memerankan haruslah mampu menghadirkan kelamnya hidup Nyai Ontosoroh serta karakter wanita cerdas  dalam bahasa tubuhnya.

Penulis mampu memainkan emosi pembaca dalam membaca buku ini. Penasaran, sedih dan gembira serta kemarahan saya rasakan. Saya tekankan rasa sedih mengenai orang-orang yang lemah posisinya karena bertumpuk-tumpuk peraturan bernama hukum. Jadi semacam ada setumpuk bawang merah ketika Annelis dipaksa pindah jauh. Hopefully this is not spoiler. 

Juga pentingnya nasihat nasihat atau pesan seorang Pramodya dalam bentuk percakapan-percakapan yang sungguh tidak menggurui. Saya belajar banyak hal dari buku ini.

Harapan saya buku Bumi Manusia menjadi bacaan wajib di sekolah atau perkuliahan tidak milik mereka yang belajar sastra. Supaya apa?
Karakter anak Indonesia yang lebih kuat dan beradab, tidak ada kesombongan intelektual, bullying ( saat ini via medsos terpampang nyata), penghargaan atas setiap ciptaan, tidak prasangka atau berlaku adil sejak dalam pikiran aka pakai data, pakai fakta baru you judge.

Sekiranya itu sedikit banyak yang bisa saya tuangkan dalam bentuk tulisan mengenai Bumi Manusia.
Tabik.

Thursday, September 6, 2018

Kasih Sayang Ibu Sepanjang Masa

 Hari ini ibu saya pulang dari pasar setelah pulang misa dari gereja. Seperti biasa saya atau adik akan membuka isi keranjang, syukur syukur ada kacang tanah, kue atau jeruk.

Dan kemarin ada dua mangkuk bakso. Ah, ibu, dia tahu saya sore hari kemarin ingin makan bakso.

Lalu dia membuka satu kantong plastik lagi.
Begini katanya, "ini, coba dahulu, pas tidak ukurannya. "
"Apa ini?"
"Baju"
"Kenapa mama beli saya baju?"  Tanya saya sambil saya coba baju kemeja biru muda. Warna kesukaan saya. Saya bisa beli sendiri apalagi sekarang bisa online. Eh ini mama belikan dari pasar.

"Sudah lama mama ti beli kasih ko baju"

Saya terdiam, tersentuh tapi pura-pura sibuk mengepas baju.  Ya Allah, ini kasih ibu memang sepanjang masa. Sudah bukan masanya saya dikasih hadiah baju. Dulu setiap kali ulang tahun dan tentunya sampai 2012 sebelum saya lulusan.

Dan mama saya ini memang selalu khawatir, anaknya kalau pun punya uang, tidak terlalu suka belanja belanja baju atau sepatu. Kalau butuh baru belanja dan jarang update baju dengan model terbaru.

Bahkan mama sibuk komentar kalau saya tidak pakai bedak atau lipstick.  Selamanya memang mama kita akan memperlakukan kita sama seperti waktu kecil. Kadang-kadang saya bisa menjadi sangat kasar pada mama saya karena tidak mau diatur-atur. But, mama knows well right?

Selain baju biru tersebut, karena tahu saya akan pulang ke rumah, mama juga belikan saya sarung baru. Sarung yang biasa dipakai saat acara-acara adat dan acara keluarga lainnya.

NB: Foto diambil Di kampung Udi Worowatu, rumah pokok aka rumah nenek moyang (sekitar dua jam dari Mbay). Saya berfoto dengan sepupu sepupu yang jarang bertemu, dengan mengenakan sarung baru yang dibelikan mama.

Tuesday, July 24, 2018

Keberangkatan ke New Zealand 2

 Halo good and positive readers, 

Hope you are happy, happy and happy. 

Sebelum berangkat kami mengikuti program pre departure di Jakarta tanggal 19 -20 Juli. Saya dan tim dari Kupang berangkat tanggal 18 Juli. Saya sengaja memilih satu hari lebih awal karena ada niatan reuni anak Depok di rumah Erlyn sekaligus ikut merayakan idul fitri. 

Pesawat yang kami pilih adalah batik air karena langsung dari Kupang ke Jakarta tanpa transit. Saya kurang suka kalau harus transit karena tidak nyaman pada saat pesawat lepas landas. Juga  menurut saya Ba**k lebih baik dari Ga**** untuk jalur penerbangan yang sama.  Pengalaman yang berbeda kali ini di pesawat, layar LCD di bangku penumpang sudah bisa digunakan dan sangat membantu untuk menghilangkan rasa bosan selama penerbangan. Berbeda dengan penerbangan sebelumnya di Desember 2017 dengan menggunakan Ga****.  

Shakti Hotel, Dorm room
Yay, saya juga akhirnya bisa merasakan kamar dorm di Jakarta ala ala backpacker di Shakti hotel. Lokasinya sebenarnya strategis untuk ke pasar Baru dan Stasiun Kota.  Sangat direkomendasikan untuk yang melakukan perjalanan budgeting. Namun untuk kasus saya kemarin lumayan jauh dari Condet, tempat reuni diadakan. Sekilas tentang reuni, tentu saja menyenangkan. Ada Wawan, Daniel, Rew, Reny dan sang pacar, ada Imelda juga. We were having really good time. 
Kamar dorm di Shakti Hotel.

Kembali ke pre departure, seluruh peserta INSPIRASI program berkumpul di Hotel Bellevue Suites Hotel Radio Dalam tanggal 19 July sekitar jam 13.00. WIB. Materi yang diberikan terkait dengan persiapan mental dan fisik serta administrasi untuk keberangkatan. Ada kakak-kakak trainer yang merupakan alumni dari program pertukaran pemuda Indonesia-Kanada yang sharing pengalaman dan ilmu untuk kesiapan kami di New Zealand. Terima kasih banyak, kakak kakak. 

Yeay, lalu perjalanan dimulai, tanggal 21 July 2018. Kami menumpangi pesawat Philipine Airlines Jakarta-Manila sekitar pukul 1300 namun pesawat delay kurang lebih 1 jam. Kalau dipikir-pikir jarak yang Indonesia-NZ yang kira-kira 7700 km  namun kami harus ke Manila dulu, yang artinya menambah jarak menjadi kira-kira 8000 km. Yups tergantung sama yang beli tiket :D. 
Mind my bad, layar monitor belum berfungsi dan perjalanan kurang menyenangkan. Jadi jika dibandingkan dengan penerbangan Kupang-Jakarta dengan Batik, lebih nyaman dan menyenangkan Selama 4 jam, buka kindle, tidur, bangun, tidur bangun. 

Kami transit sekitar 2 jam di bandara Manila yang tentu saja sangat berbeda jika transit di bandara KL atau SG. Lebih sempit. Kami menyempatkan diri untuk makan malam. Lalu malam sekitar pukul 22-23, kami berangkat ke Auckland. Pesawat yang kami tumpangi berbeda dari sebelumnya, tentu saja, lebih luas dan fasilitas yang oke. Juga, untuk pertama kalinya eike ngetweet dari pesawat pakai internetan gratis 15 menitan. What a technology! 

Baiklah setelah menghabiskan waktu kira-kira 10 jam penerbangan, kami tiba tanggal 22 Juli di Auckland.  Cuaca cerah namun disambut dengan angin dingin setelah keluar bandara. 
 Dari bandara, kami dijemput Mike salah satu volunteer UNIONAID untuk bertemu bersama host kami selama di Auckland. Syukurlah, masing-masing kami tinggal di homestay sehingga benar-benar bisa belajar banyak hal. Saya tinggal dengan Kath dan Mike, Haonan ( siswa SMA dari China yang sudah tinggal bersama homestay parent selama 4 tahun) juga Ollie (kucing)




Bersambung. 

Posted from AUT Tower 13th floor. A really nice room. 





Thursday, July 19, 2018

Keberangkatan ke New Zealand 1

 

I am humbly thanks and grateful for beautiful words,support and advice you have shown along the way, God, dear friends and the universe. 
Halo readers, di post kali ini saya akan membahas cerita perjalanan saya ke New Zealand.  Puji Tuhan, bisa mendapat pengalaman berkesan seumur hidup seperti ini. Once in a lifetime to have such leisure experiences. I know a lot of friends are happy for me, especially those who knows that how many times I have been trying to such an opportunity. I have been failed many then finallygot this amazing trip before 30. 😊 I am humbly thanks and grateful for beautiful words,support and advice you have shown along the way. 

Kok bisa ke New Zealand? Sekolah lagi kah? Pertanyaan ini akan dibahas dalam postingan ini.
Semoga postingan ini,  bisa memberi pencerahan dan berbagi inspirasi untuk mereka yang punya keinginan untuk ke luar negeri.

Program yang saya ikuti adalah program  INSPIRASI untuk pekerja NGO ( LSM)  yang belum berusia 30 tahun. Target peserta adalah pemuda dari kawasan timur Indonesia.  Program ini merupakan program kerja sama UNIONAID dengan pemerintah New Zealand. Berikut adalah requirement yang harus dipenuhi oleh calon peserta:

Saya kebetulan bekerja dengan WISE-WASH in Southeast Asia, semacam start up ( jadi masih muda dan baru, foundernya anak TL ITB), social enterprise yang bergerak di bidang lingkungan, air, dan sanitasi. Fokus utama WISE adalah pengembangan komunitas, perubahan perilaku dan pengembangan kapasitas. Layanan kami mulai dari bergerak bersama komunitas juga menjadi konsultan dan melakukan penelitian. Dua tahun pertama saya lebih akrab dengan konsultan & penelitian juga internal organisasi )  dan belum maksimal di pengembangan komunitas.  Untungnya di program INSPIRASI New Zealand ini kami akan belajar banyak mengenai pengembangan komunitas juga peningkatan kemampuan berbahasa Inggris. Masih banyak kekurangan saya dalam menulis laporan berbahasa Inggris. Jadi kalau sering postingan bahasa Inggris itu karena memang lagi belajar menulis.

Perjalanan dengan WISE dimulai dari 2015 sebagai volunteer kemudian part timer di Agustus 2017 ketika sidang selesai sambil menunggu wisuda ( field manager) .  Lalu Oktober 2017 menjadi full timer di WISE ( core team member). Thanks to technology, semua tim WISE bekerja dari  jarak jauh. Jadi saya bekerja dari mana saja, kadang di Mbay, Kupang dan juga New Zealand, selama ada akses internet. Kemudian teman saya, Yoke, salah satu founder WISE bekerja dari Singapura, juga teman-teman lainnya ada yang dari Palembang, Berlin, Kamboja dan Bandung.

Saya juga sebagai volunteer di Yayasan Sao Mere  (Yayasan Solidaritas anak, orang muda dan perempuan) yang berlokasi di Mbay, Nagekeo, fokus sebagai tim fundraising. Namun belum maksimal. Proposal masih gagal, haha, tapi tak apa, berproses.

Namun baiknya adalah selama proses pengembangan diri di sini, job desk utama adalah mengikuti kegiatan dengan baik selama 6 bulan. Lainnya paling menulis dan posting aktivitas harian. Thanks WISE for the good working environment & support. 

Proses seleksi berlangsung ketat karena banyak sekali kandidat yang tertarik. Setelah mengirimkan persyaratan administrasi juga menjawab beberapa pertanyaan penting, pada tanggal 19 Maret 2018 saya mendapat email dari ibu Sherly dari Yayasan Bhakti kalau saya masuk shortlisted. Puji Tuhan! Kami kemudian diberitahu untuk mengikuti proses selanjutnya  pada tanggal 12 April 2018 untuk mengikuti proses wawancara di Hotel On the Rock, Kupang. Sekitar 8 peserta shorlisted dibagi ke dalam 2 kelompok wawancara.
Berfoto bersama pewawancara. 1 vs 5 pewawancara (BaktiID, UNIONAID, Kemenpora RI,  & NZ Embassy) juga peserta lain dari Sumba & Kupang. 

Pembukaan proses seleksi
Proses wawancara terdiri dari 3 tahapan dan dilakukan secar abergantian oleh kanditat. Tes Bahasa Inggris yang terdiri dari writing dan grammar. Kemudian semacam focus group discussion dan berakhir dengan wawancara 1vs 5 (quite surprise on this, biasanya 1 vs 3). Saya sempat pesimis tidak terpilih, karena pada saat wawancara saja sudah dikasih tahu kalau akan ada program yang sama di tahun depan, jadi semacam firasat, gagal lagi nih.
Lalu yeayy, ada email masuk dari Laila di 21 April 2018. God, really, I am going to New Zealand! I coulnt believe it! 

Sempat galau karena saya sempat membantu mengajar di salah satu perguruan tinggi di Kupang sekitar 2 bulan  Untunglah masih awal semester, jadi bisa digantikan dosen lain), mengajar mk Kimia Lingkungan, Kimia dan sedikit mengenai Pencemaran Udara. I miss the class but definitely have to choose NZ.

Passpor OK, visa OK, lalu kegiatan pre departure di Jakarta  selama 2 hari dengan materi oleh Kemenpora RI & Kedutaan New Zealand.
Kiri Ke Kanan : Sherli ( Koalisi Perempuan Indonesia), Citra ( Burung Indonesia), Tirsa (Heka Leka), Ete ( Perkumpulan Pikul), pak Imam ( Kemenpora), Trevor D Matheson, Duta Besar NZ di Indonesia., Ifa ( Yayasan Lemina), Tiwi (LBH Makassar) dan Fauzan ( TenunID) ---OUR HAPPY FACES BEFORE DEPARTURE

See you on the next post. 
Posting from AUT Library, 2.22 pm. 





Friday, June 1, 2018

Jalan ke Singapura

 Mau sedikit cerita jalan2 Oktober 2017 bersama teman jalan @sandeeve_  dan @akib300690. 

Farid, seorang teman baik sewaktu sama sama kuliah di Depok. Satu angkatan di bawah saya tapi aslinya seumuran. Salah satu anak inspiratif, buka usaha bimbel sendiri di Depok. Bisa googling usahanya di #bimbelradius Depok.

Akib, seorang muda yang dikenal lewat #BukuBagiNTT sekitar 2014. Pernah usaha gudeg di Jogja terus sekarang merantau kerja dan kuliah di Kuala Lumpur. Bagi yang punya barang berharga seperti buku untuk dibagi ( yang ikhlas yah) bisa hubungi BukuBagiNTT via Instagram atau Facebook.  Buku-buku berharganya kakak kakak akan sangat berguna bagi adik-adik dan teman-teman yang membutuhkan.

Ini perjalanan yang akhirnya kesampaian, terpenuhi janji jalan2nya. Foto-fotonya yang tidak lengkap. Sayang sekali! Kebetulan saya pulang dari #SiemReap dan transit di KL, lalu janjian bertemu Farid di bandara KLIA1.

Kebetulan saya dari KLIA2, jadi naik kereta shuttle untuk ke KLIA1. Ternyata pesawat yang membawa Farid dari Jakarta delay, sehingga saya menunggu cukup lama di bandara.
Kemudian kami makan malam andalan Malaysia nasi lemak di bandara.

Eitsss sebelum ke sana, saya sempat singgah di Vinci yang lagi ada sale. Informasi sale ini dari group facebook backpackers Indonesia.  Yay dapat sandal sepatu satu. Pengennya banyak tapi saya cuma butuh sandal sepatu. Kebetulan belum punya yang buat jalan-jalan.  Nyaman sepatunya.  

Tiket bus kami pesan online di easybookdotcom lalu diprint. Kenapa diprint? Biar siap seluruh dokumen kalau ditanya-tanya di imigrasi. Ini si Farid suka detail kalau soal beginian. Makasih, Rid!

Dari bandara KLIA1, kami ke terminal bus yang berada dekat bandara.

Naik bus malam pukul 23.59 lalu sampai Golden Mild Tower SG, jam 7 pagi. Nyaman2 saja.

Perjalananan kami kira kira dua kali berhenti dan kami sempat bingung. Entah menurunkan penumpang.  Informasi yang diberikan kurang jelas. Kemudian seperti biasa bus berhenti di perbatasan untuk exit Imigrasi Malaysia & lagi ketika masuk Singapura. Ada yang menarik di perbatasan, si Farid,  terkena random check in, untunglah tidak lama. 
Menurut saya, yang paling menarik dari jalan2 itu adalah mengalami hal-hal tak terduga semacam ini, tapi yah jangan sampai yang macam2.

Banyak detail perjalananan yang akan saya coba ingat-ingat lagi. Sampai di postingan selanjutnya. Tabik.

Tuesday, April 17, 2018

Mengisi Waktu dengan Volunteer dan Organisasi

 Maret telah tiba. Rasanya baru kemarin merayakan Natal dan sekarang sudah mau Paskah. Time pass by fast without concern. How lucky! 

Jadi  posting kali ini mau bagi-bagi pengalaman, mungkin berguna bagi yang baru mau merantau untuk kuliah. 

Menjadi volunteer adalah kegiatan di mana kita mendedikasikan waktu dan tenaga dan uang  kalau kita punya   untuk membantu organisasi sosial yang membutuhkan bantuan kita tanpa dibayar. Nah, tapi sebenarnya bayarannya langsung dibayar baik pada saat itu atau pun nanti. It depends on how we value what valuable for us! Kita dibayar dengan sukacita karena mampu memberi, pengalaman baik, teman-teman baru dan juga manfaat besar lainnya. 
Mendampingi anak-anak Sanggar Rebung Cendani berkunjung ke museum (2009)

Sukacita memberi itu adalah yang paling langsung kita rasakan. Selama saya menjadi mahasiswa, saya bergabung dengan Sanggar Rebung Cendani Depok. Berawal dari Penggaris KMK MIPA 2009 yang mengadakan pengobatan gratis di desa tersebut, saya mengetahui bahwa sanggar membutuhkan pendampingan. Jadi saya dan seorang teman lalu rutin (dua minggu sekali, kadang seminggu) mengunjungi sanggar untuk mendampingi sekelompok anak membaca. Kadang kalau tugas laporan menumpuk (laporan masih harus ditulis tangan), kami tidak datang. Seminggu kemudian ditanya, kok kakak ga datang minggu lalu? I was happy to hear it, kid! 

Pengalaman baik dan berkesan dari setiap menjadi sukarelawan adalah kita dilatih untuk menghadapi orang dengan berbagai karakter dan usia. Dunia akademik kita terbatas untuk mebicarakan dan mendiskusikan nilai, politik, mimpi dan hot topic lainnya tetapi menjadi sukarelawan adalah melihat dan bertemu realitas soial yang ada di sekitar kita dan melihat diri sendiri. Kita juga dilatih untuk memimpin kelompok, menjadi fasilitator dan pendamping, serta tentu saja menyesuaikan diri. It was a  humbled experiences. Kami juga berkesempatan untuk berkunjung ke museum & camping di kaki gunung di Bogor, berkunjung dan live in  di India selama dua minggu (bersama KomJak di 2014). 

Mendampingi host India ketika berkunjung ke Yogyakarta
Teman-teman dari komunitas baru dengan cerita yang mengisnpirasi juga budaya dan bahasa yang berbeda turut memperkaya dan memotivasi diri sendiri. Kita bertemu banyak komunitas lainnya dan berkembang. Di 2014 saya bertemu dengan @BukubagiNTT, @SaltMalaysia, @fimarcindia dan juga sempat gabung beberapa minggu di kelas bahasa Inggris @Britzone di perpus Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan  sekitar Senayan. Pengalaman ini mau tidak mau mebuat saya  harus lebih rutin mengasah kemampuan bahasa Inggris saya.

Kemudian yang paling berkesan adalah mendapatkan pekerjaan dan beasiswa  dengan modal CV yang ada pengalaman volunteernya.  Juga informasi kerjaan dari teman-teman komunitas. Girls, that is how you list your CV! Saya ceritakan bagaimana saya dapat memperoleh bayaran bulanan aka allowance yang lumayan untuk kebutuhan dan makan saya sehari-hari. Di 2015 ketika saya pindah ke Bandung, saya kangen berkomunitas maka waktu itu saya sempat ber #CSWCBandung dan juga volunteer di WISE (Water and Sanitation & Hygiene in Southeast Asia) suatu NGO terdaftar di Singapura dan organisasi (sedang diusahakan untuk registrasi di Indonesia). Jadi saya kemudian aktif 
di WISE. Ketika lulus tesis, saya cukup kebingungan karena uang beasiswa terakhir dikirim Juni 2017 sedangkan wisuda masih Oktober 2017. Di saat yang sama WISE membuka lowongan kerja, part timer, jadilah saya apply dan diterima. Fieldwork ke Padang dan Kamboja adalah jalan -jalan kerja yang menyenangkan dan berkesan. Kemudian saya diperpanjang kontraknya dan jadi full timer program and consultant. Thanks to technology, dengan WISE kita bisa bekerja dari mana saja,dari kosan, dari rumah sepanjang koneksi internet lancar. Semua folder dan komunikasi penting terkait kerjaan melalui gdrive, slack dan trello.

Berpose selesai salah satu acara WISE di Kamboja

Jadi banyak sekali memang manfaat jika kita mau mengisi waktu dengan baik. Semoga banyak pengalaman baik lainnya yang bisa teman-teman share juga. 

Sunday, April 1, 2018

Menjelang Tiga Puluh

Hola bloggers, semoga selalu sehat, baik dan bijaksana. Nah postingan kali ini adalah salah satu bentuk ungkapan syukur dan komitmen untuk memperbaiki diri. Jadi kalau agak membosankan, mohon dimaklumi cuma buat sharing-sharing saling menguatkan.

Saya selalu percaya bahwa Tuhan selalu menyertai saya sejak saya dilahirkan hingga kini, di usia yang akan menginjak kepala tiga.

Sepanjang jalan bersamaNYa pun tidak selalu mulus. Hubungan yang akrab dalam kurun waktu tertentu kemudian bisa saja seperti tak saling mengenal di waktu - waktu lainnya. Seakan lupa kalau bersahabat dan mengenal dekat, lalu jatuh dalam lika liku dunia dan kemudian kembali menanyakan di manakah gerangan Tuhan. Setiap punya masalah kemudian barulah Tuhan dikejar. Senangnya adakah Tuhan selalu di sana. Sejak awalnya, memberi hidup, memberi sehat, memberi makan, memberi kasih tak berkesudahan. Merasa setiap moment adalah sepantasnya adalah salah satu contoh dari kurang bersyukur.

Khotbah Minggu kemarin yang saya dengar, kembali terngiang. Makan dan kunyalah firman Tuhan untuk menghadapi hidup dan untuk memperoleh setiap jawaban atas pertanyaaan yang muncul.
Saya mengamati diam-diam ayah saya. Kebiasaannya tiap hari adalah membaca firman, diulang-ulang kemudian direnungkan. Beliau selalu berbagi bahwa kekuatan hidupnya dari firman Allah dalam Alkitab itu. Dan saya pun mengiyakan pengalaman hidup si Bapak, dari manalah kekuatannya yang besar, semangatnya yang menyala dan keriangannya yang selalu memberi kami ketenangan dan penghiburan. Hanya dari Allah saja.

Di sore ini, saya pribadi menyerahkan diri sepenuhnya akan kekuasaan Tuhan dalam kehidupan saya.  Biarlah hanya Tuhan yang menjadi tempat saya mengadu dan bercerita dan jika saya mencari, saya akan menemukan petunjuk di dalam kehidupan saya. Biar Allah menuntun saya menuju tujuan karya penciptaan-Nya. Ya!Allah yang baik menciptakan saya atas satu tujuan. Biar hidup saya Tuhan pakai, rejeki saya Tuhan atur, pekerjaan saya Tuhan berkati,keluarga saya Tuhan lindungi.

Terima kasih Tuhan, untuk anugrah hidup menjelang tiga puluh. Meskipun saya banyak kurangnya namun Engkau angkat, lindungi dan jaga selalu.

Salam baik.

Layar LCD blank

 Hola readers,

Kali ini saya mau bagi pengalaman soal handphone saya yang rusak. LCD tiba-tiba menjadi gelap ketika sedang digunakan, kemudian aktif kembali setelah di tap beberapa kali (sambil emosi). Selama layarnya "gelap" LCD tersebut masih aktif untuk menjalankan instruksi dari sentuhan tak sengaja jari kita. Bisa barabe kalau tetiba mengirim apa ke siapa, cuma akibat salah pencet. Sayang.

Panik sudah tentu. Saya mengandalkan hp untuk mengecek email kerjaan dan cari informasi serta sedang apply kerjaan baru. Jadi hp mau tidak mau harus selalu aktif. Pokoknya gawai yang satu ini tidak boleh sampai rusak.  

Nah setelah browsing sana sini, saya menemukan beberapa alasan mengapa layar LCD bisa kadang gelap ketika pakai. 1. Jatuh terkena benda keras.
2. Memory hp full akibat kebanyakan data.
 
Maka saya langsung teringat karena malamnya baru saja mengunduh aplikasi. Walau sebenarnya besar file unduhan tidak besar, tapi tetap saja mengakibatkan LCD hp kita nge-blank. Lalu saya hapus hapus aplikasi dan juga file file yang sudah lama. Efeknya durasi "gelap"menjadi lebih sedikit dan lebih lama aktif. Namun masih saja.

Saya kemudian memutuskan untuk mereset hp saya ke mode sama seperti pada waktu membeli. Tentu saja, setelah membackup semua data dan memindahkan file foto ke komputer.
Nah ternyata mengembalikan ke mode semula, membuat hp kembali seperti sedia kala. Untunglah, usaha ini berpengaruh baik. LCD tidak lagi gelap.

Sedihnya saya harus mengunduh aplikasi penting seperti WhatsApp, Slack, dan Twitter lagi yang artinya boros data. Jadi aplikasi lainnya tidak lagi saya instal. Namun, saya memang ingin hiatus dulu yang lain.

Jadi jangan buru-buru panik dan ke service center (itu pun kalau ada). Buka-buka informasi dulu, tanya om Google.
Semoga bermanfaat!

Note: Currently I am using Redmi Note 4.

Saturday, March 17, 2018

Tabah Sampe Akhir (Perjalananan Bandung- Bali)

 



*Catatan perjalanan setahun lalu setelah bertesis ria. Beberapa detail dalam perjalanan ini tidak diceritakan karena sayang sekali, lupa!

Ignore me! Cukup fokus sama tagline Tabah sampai akhir di pintu masuk Monumen Kapal Selam Surabaya. Jadi ini seperti menandai akhirnya perjuangan tim tesis season 2 TL ITB dan horayy penanda fase liburan telah tiba. Meski sebenarnya adalah masa perjuangan kehidupan ini dimulai.

Ok bersenang dahulu. Untuk mencapai edisi liburan Bali ini juga susah sebenarnya. Wacana forever? Untunglah dapat diskonan besar-besaran tiket kereta  Surabaya- Bali mejelang  peringatan kemerdekaan RI  pada  tanggal 17 Agustus. Bahkan tiket pulang belum dipesan karena gajian part timer belum dapat. Yuk, jadikan saja.

Jai saya & Tiwi menyusul Surya ke Bali. Tiwi dan Surya adalah teman baik senasib sepenanggungan di bawah bimbingan dosen yang sama. Jadi si Surya bersedia menampung saya dan Tiwi bermalam di rumahnya lalu pastinya menjadi guide selama di Baliiii. What a cool friend  he is!

Jadi kita berangkat malam dari Bandung dan sampai di stasiun Gubeng pagi hari, sekitar jam 7 pagi. Bus yang  akan kami tumpangi menuju Bali berangkat sore hari. Jadinya kami berkesempatan jalan-jalan mengitari kota Surabaya. Well, pertama kami menuju Monumen Kapal Selam sambil tentu saja membawa tas ransel  di pundak masing-masing.  Tentu saja, museum masih tutup namun kami dipersilakan untuk menunggu depan gerbang. Pak penjaga berbaik hati, membawakan kursi lalu kami bercerita panjang lebar, mengenai Surabaya yang pagi-pagi sudah panas, Bandung yang dingin juga asal daerah kami masing-masing. Tiwi dari Bangka dan saya sendiri dari Flores.
Blue Lagoon Bali

Sunset di Blue Lagoon
Pantai Melasti

Monumen Kapal Selam

Cool outfit! Sekitaran Stasiun Gubeng

Lupa ini di mana, salah satu tempat makan yang ada tamannya di sekitaran Bedugul
1/2 hari di Surabaya kami habiskan di museum Sampoerna yang gratis masuknya. Oh ya sebelumnya kami menumpang mandi di toilet Monumen Kapal Selam. Sore hari kami menuju pool bus menuju Bali.  Sebelum menyebrang kami makan malam di salah satu rumah makan dan kemudian melanjutkan perjalananan sampai  Bali.


Saturday, February 17, 2018

Passpor Expire?

 Paspor yang saya bikin di tahun 2014 itu sudah akan habis masa berlakunya di bulan Maret 2019.  Untuk itu, karena kebutuhan  pekerjaan (just in case :P am asked to go abroad, #ngarep. I havent been in 4 season countries, btw, one of my dream is to be there. Amen) maka saya memperbaruinya kembali.



Awalnya paspor saya dibuat oleh pihak ketiga karena saya tidak punya waktu untuk mengurus sendiri. Aw, mahal tentu saja. Ada dua alasan penting mengapa saya tidak mengurus sendiri padahal sangat mudah dan murah. Pertama dokumen saya tidak lengkap, kurang kartu keluarga asli (adanya fc) dan ada salah penulisan tangga lahir di KTP saya dan saya tidak bisa ke kantor capil di kampung. Jadi saya tahu beres saja lah kalau sama calo. Kedua, jatah cuti semakin singkat kalau bolos ke imigrasi. Sudah hilang 1/2 hari untuk wawancara. Belum cuti berangkatnya. That was a really good time. Experiencing other cultures and countries for the first time.

Nah kali ini, saya ingin mengurus sendiri.  Datang ke kantor imigrasi dan mengikuti seluruh prosedur yang ada. Untuk itu pada postingan kali ini, saya aka berbagi mengenai  cara memperbarui masa berlaku paspor.

1. Pertama-tama tentu saja teman-teman harus selalu update aturan yang ada di imigrasi sebelum datang ke kantor imigrasi terdekat ya. Berikut liknya perpanjangan masa berlaku paspor
Singkatnya sih, bawa e-KTP dan paspor lama saja untuk perpanjangan masa berlaku paspor. Jangan lupa bawa copy halaman identitas paspor. 

Saya sedang di Kupang sehingga mengurus di Imigrasi Kupang di Penfui. Ketika datang diminta mengisi formulir dan menyerahkan fc paspor dan e-ktp serta paspor asli. Kemudian silahkan langsung mengantri. Pertama akan ada petugas yang akan mengecek berkas kita. Selanjutnya kalau berkas sudah OK,kita dipersilakan untuk menunggu wawancara. 

Pada saat wawancara, saya ditanya alasan memperpanjang paspor dan sedikit ditanya mengenai tujuan  ke negara yang saya kunjungi sebelumnya.

Setelah selesai wawacara saya diminta datang lagi keesokan harinya untuk mengambil struk pembayaran.  Padahal sebenarnya bisa langsung dikasih setelah wawancara. Entah sudah sore atau memang proses input datanya lama. Pembayaran  dilakukan melalui teller bank. Saya membayar  di teller bank Mandiri. Pembayaran bisa langsung ke semua bank nasional.
2. Isi formulir permohonan perpanjangan dan tanda tangan di atas meterai. Jadi jangan lupa bawa materai. 
3. Jika ingin mengoleksi paspor lama, bisa mengisi formulir permohonan paspor lama pada saat pengambilan paspor baru. Jangan lupa bawa materai. Setelah menunggu sekitar 30 menit, pappor lama dikembalikan dengan stempel tidak berlaku dan halaman identitas paspor digunting.
4. Paspor dapat diambil setelah tiga hari kerja dengan menunjukan bukti pembayaran dari teller bank.

Wednesday, February 7, 2018

Happy Birthday Brother

 Oh what to say dear

World is cruel 
But you have to remember, not just for you.
All human beings
Just open your hurt heart, I know it's hard
Let the pain teaches you
It's worth a thousand millions
You are not alone
Let we hear the good news first
Your age has been added
And we thank God for that,
For always loving and caring you in His way, that we couldn't understand
We are grateful, dear

.

Tuesday, January 30, 2018

Super Blue Blood Moon

 Sambil menunggu kejadian hari ini yang termasuk luar biasa, mari mengisi blog dengan tulisan terakhir di bulan ini. Harus dirayakan dengan menulis. Wait, tapi bukan tentang gerhana bulan (blood moon)  yang bersamaan dengan bulan purnama (super moon) kedua (blue moon) bulan ini. Agak ribet ya bacanya. Namun yang pasti,  bersyukur,  bisa menyaksikan salah satu fenomena Super blue blood moon yang langka ini.

Lalu catatan sore ini ingin sedikit berbagi pandangan saya soal #RUKUHP tentang kriminalisasi perempuan, anak, kaum marginal dan masyarakat adat. Jadi akan ada undang-undang tentang perzinahan yang akan menghukum pelaku zina  dengan hukuman penjara. IMHO, undang-undang tentang ini sepertinya akan malah menimbulkan banyak kerugian karena ini ranah privat. Sensitif sekali kalau mengurusi soal hati, selangkangan, kepercayaan, dan gaji.

Banyak polisi moral, yang bisa seenaknya melapor, menggrebek dan belum lagi yang mengarak keliling desa.  Perempuan, bisa  disalahkan padahal korban yang bisa saja tidak tahu apa-apa. Lalu bagaimana nasib dan perasaan kaum keluarga korban, terutama ibu dan bapak. Bisa jadi keluarga dan sahabat kenalan saya atau malah bisa jadi saya bisa masuk penjara karena soal ini. Banyak kenalan yang saya kenal hamil di luar nikah dan mereka saling cinta, membesarkan anaknya dengan baik. Bisa barabe kalau terkena pasal ini karena mereka belum mendaftarkan pernikahannya. Bisa dipenjara. Lalu kemudian perempuan yang ditinggal laki-laki karena tidak siap nikah bisa juga dipenjara. Ya Tuhan, hati hancur, sudah susah urus anak, apa harus masuk penjara, lalu anak sama siapa?

Sekali lagi, kalau saya ya, urusan hati, selangkangan, kepercayaan dan gaji itu sensitif. Oh ya, kalau beda pendapat dan pandangan, tak mengapa.

Ayo dukung petisinya.

Friday, January 19, 2018

Happy New Year

Wish you a very blessed 2018 ahead.

You have been in the right track for years  and always will be.

No need to explain things to people who don't deserve your explanation.

Keep praying for this great great 2018.

#areminder
#reminder

My 2017 has been taught many things to me. A blessed year with the happyness and the pain becomes fruitful experiences and adventures of life. I thank everyone again for continous support and love for me and my family. Thank you LPDP for become a supportive scholarship for my two years journey as graduate student. Thank #WISE WASH in Southeast Asia for becoming a nice workplace for me.

Mengasah Kemampuan Menulis

 Seberapa bulan terakhir ini, saya kembali menulis laporan setelah laporan tesis saya selesai. Biasanya juga di tahun-tahun sebelumnya, hanya menulis laporan   hasil pratikum ilmu pasti yang kosakatanya seringkali itu-itu saja (2007-2010). Laporan kali ini cukup berbeda karena merupakan laporan penelitian sosial.  Saya cukup terkejut dengan kemampuan penulisan saya yang menurun. Saya masih cenderung melompat-lompat. Belum habis satu ide,  sudah berpindah ke ide lain lalu campur aduk. Tidak sistematis. Apalagi penggunaan kata sambung yang tanpa saya sadari sudah diulang beberapa kali. Benar disayangkan. Untunglah saya selalu sempatkan proses mengedit lalu bisa edit banyak sekali😂.

Baiklah! Saya kemudian berkomitmen untuk kembali belajar menulis yang baik sebagai resolusi di 2018. Aktif kembali di blog dengan mengunggah kembali tulisan berbahasa Indonesia. Setelah sering posting berbahasa Inggris buat belajar, walau sampai sekarang masih begitu begitu saja kemampuan menulis Inggrisnya😅. Banyak salah sana sini tapi yang penting niat belajarnya, ye kan?

Saya juga harus kembali giat membaca. Banyak buku belum dihabiskan. Entahlah semakin menua, kemampuan baca menurun. Namun kalau tidak membaca, mana bisa engko bisa menulis nona e.
Begitulah.

Sebagai penutup tulisan ini, dan sebagai inspirasi saya untuk tetap menulis, ada satu orang yang baik, yang semangat menulisnya tiada kenal lelah. Meski beda genre, tapi almarhum mba Dev selalu semangat menulis novel, meski sedang hamil dan mengandung. Ya Tuhan, mba Dev, mengenang kamu sebagai almarhumah saja, sa pu hati teiris-iris. Sedih mbak. Sekali lagi, Rest in Peace mbak Devita, mamanya mas Deva. You have given your all force and I know mas Deva will always proud to have a mom like you. You'll be missed, mba Dev.

Menikah

"Bemana, kapan nikah? " "Eh, tidak jelas", lalu overthinking Topik mengenai pernikahan nyatanya tahun menjadi salah satu...