Tentang Blog

Tuesday, July 24, 2018

Keberangkatan ke New Zealand 2

 Halo good and positive readers, 

Hope you are happy, happy and happy. 

Sebelum berangkat kami mengikuti program pre departure di Jakarta tanggal 19 -20 Juli. Saya dan tim dari Kupang berangkat tanggal 18 Juli. Saya sengaja memilih satu hari lebih awal karena ada niatan reuni anak Depok di rumah Erlyn sekaligus ikut merayakan idul fitri. 

Pesawat yang kami pilih adalah batik air karena langsung dari Kupang ke Jakarta tanpa transit. Saya kurang suka kalau harus transit karena tidak nyaman pada saat pesawat lepas landas. Juga  menurut saya Ba**k lebih baik dari Ga**** untuk jalur penerbangan yang sama.  Pengalaman yang berbeda kali ini di pesawat, layar LCD di bangku penumpang sudah bisa digunakan dan sangat membantu untuk menghilangkan rasa bosan selama penerbangan. Berbeda dengan penerbangan sebelumnya di Desember 2017 dengan menggunakan Ga****.  

Shakti Hotel, Dorm room
Yay, saya juga akhirnya bisa merasakan kamar dorm di Jakarta ala ala backpacker di Shakti hotel. Lokasinya sebenarnya strategis untuk ke pasar Baru dan Stasiun Kota.  Sangat direkomendasikan untuk yang melakukan perjalanan budgeting. Namun untuk kasus saya kemarin lumayan jauh dari Condet, tempat reuni diadakan. Sekilas tentang reuni, tentu saja menyenangkan. Ada Wawan, Daniel, Rew, Reny dan sang pacar, ada Imelda juga. We were having really good time. 
Kamar dorm di Shakti Hotel.

Kembali ke pre departure, seluruh peserta INSPIRASI program berkumpul di Hotel Bellevue Suites Hotel Radio Dalam tanggal 19 July sekitar jam 13.00. WIB. Materi yang diberikan terkait dengan persiapan mental dan fisik serta administrasi untuk keberangkatan. Ada kakak-kakak trainer yang merupakan alumni dari program pertukaran pemuda Indonesia-Kanada yang sharing pengalaman dan ilmu untuk kesiapan kami di New Zealand. Terima kasih banyak, kakak kakak. 

Yeay, lalu perjalanan dimulai, tanggal 21 July 2018. Kami menumpangi pesawat Philipine Airlines Jakarta-Manila sekitar pukul 1300 namun pesawat delay kurang lebih 1 jam. Kalau dipikir-pikir jarak yang Indonesia-NZ yang kira-kira 7700 km  namun kami harus ke Manila dulu, yang artinya menambah jarak menjadi kira-kira 8000 km. Yups tergantung sama yang beli tiket :D. 
Mind my bad, layar monitor belum berfungsi dan perjalanan kurang menyenangkan. Jadi jika dibandingkan dengan penerbangan Kupang-Jakarta dengan Batik, lebih nyaman dan menyenangkan Selama 4 jam, buka kindle, tidur, bangun, tidur bangun. 

Kami transit sekitar 2 jam di bandara Manila yang tentu saja sangat berbeda jika transit di bandara KL atau SG. Lebih sempit. Kami menyempatkan diri untuk makan malam. Lalu malam sekitar pukul 22-23, kami berangkat ke Auckland. Pesawat yang kami tumpangi berbeda dari sebelumnya, tentu saja, lebih luas dan fasilitas yang oke. Juga, untuk pertama kalinya eike ngetweet dari pesawat pakai internetan gratis 15 menitan. What a technology! 

Baiklah setelah menghabiskan waktu kira-kira 10 jam penerbangan, kami tiba tanggal 22 Juli di Auckland.  Cuaca cerah namun disambut dengan angin dingin setelah keluar bandara. 
 Dari bandara, kami dijemput Mike salah satu volunteer UNIONAID untuk bertemu bersama host kami selama di Auckland. Syukurlah, masing-masing kami tinggal di homestay sehingga benar-benar bisa belajar banyak hal. Saya tinggal dengan Kath dan Mike, Haonan ( siswa SMA dari China yang sudah tinggal bersama homestay parent selama 4 tahun) juga Ollie (kucing)




Bersambung. 

Posted from AUT Tower 13th floor. A really nice room. 





Thursday, July 19, 2018

Keberangkatan ke New Zealand 1

 

I am humbly thanks and grateful for beautiful words,support and advice you have shown along the way, God, dear friends and the universe. 
Halo readers, di post kali ini saya akan membahas cerita perjalanan saya ke New Zealand.  Puji Tuhan, bisa mendapat pengalaman berkesan seumur hidup seperti ini. Once in a lifetime to have such leisure experiences. I know a lot of friends are happy for me, especially those who knows that how many times I have been trying to such an opportunity. I have been failed many then finallygot this amazing trip before 30. 😊 I am humbly thanks and grateful for beautiful words,support and advice you have shown along the way. 

Kok bisa ke New Zealand? Sekolah lagi kah? Pertanyaan ini akan dibahas dalam postingan ini.
Semoga postingan ini,  bisa memberi pencerahan dan berbagi inspirasi untuk mereka yang punya keinginan untuk ke luar negeri.

Program yang saya ikuti adalah program  INSPIRASI untuk pekerja NGO ( LSM)  yang belum berusia 30 tahun. Target peserta adalah pemuda dari kawasan timur Indonesia.  Program ini merupakan program kerja sama UNIONAID dengan pemerintah New Zealand. Berikut adalah requirement yang harus dipenuhi oleh calon peserta:

Saya kebetulan bekerja dengan WISE-WASH in Southeast Asia, semacam start up ( jadi masih muda dan baru, foundernya anak TL ITB), social enterprise yang bergerak di bidang lingkungan, air, dan sanitasi. Fokus utama WISE adalah pengembangan komunitas, perubahan perilaku dan pengembangan kapasitas. Layanan kami mulai dari bergerak bersama komunitas juga menjadi konsultan dan melakukan penelitian. Dua tahun pertama saya lebih akrab dengan konsultan & penelitian juga internal organisasi )  dan belum maksimal di pengembangan komunitas.  Untungnya di program INSPIRASI New Zealand ini kami akan belajar banyak mengenai pengembangan komunitas juga peningkatan kemampuan berbahasa Inggris. Masih banyak kekurangan saya dalam menulis laporan berbahasa Inggris. Jadi kalau sering postingan bahasa Inggris itu karena memang lagi belajar menulis.

Perjalanan dengan WISE dimulai dari 2015 sebagai volunteer kemudian part timer di Agustus 2017 ketika sidang selesai sambil menunggu wisuda ( field manager) .  Lalu Oktober 2017 menjadi full timer di WISE ( core team member). Thanks to technology, semua tim WISE bekerja dari  jarak jauh. Jadi saya bekerja dari mana saja, kadang di Mbay, Kupang dan juga New Zealand, selama ada akses internet. Kemudian teman saya, Yoke, salah satu founder WISE bekerja dari Singapura, juga teman-teman lainnya ada yang dari Palembang, Berlin, Kamboja dan Bandung.

Saya juga sebagai volunteer di Yayasan Sao Mere  (Yayasan Solidaritas anak, orang muda dan perempuan) yang berlokasi di Mbay, Nagekeo, fokus sebagai tim fundraising. Namun belum maksimal. Proposal masih gagal, haha, tapi tak apa, berproses.

Namun baiknya adalah selama proses pengembangan diri di sini, job desk utama adalah mengikuti kegiatan dengan baik selama 6 bulan. Lainnya paling menulis dan posting aktivitas harian. Thanks WISE for the good working environment & support. 

Proses seleksi berlangsung ketat karena banyak sekali kandidat yang tertarik. Setelah mengirimkan persyaratan administrasi juga menjawab beberapa pertanyaan penting, pada tanggal 19 Maret 2018 saya mendapat email dari ibu Sherly dari Yayasan Bhakti kalau saya masuk shortlisted. Puji Tuhan! Kami kemudian diberitahu untuk mengikuti proses selanjutnya  pada tanggal 12 April 2018 untuk mengikuti proses wawancara di Hotel On the Rock, Kupang. Sekitar 8 peserta shorlisted dibagi ke dalam 2 kelompok wawancara.
Berfoto bersama pewawancara. 1 vs 5 pewawancara (BaktiID, UNIONAID, Kemenpora RI,  & NZ Embassy) juga peserta lain dari Sumba & Kupang. 

Pembukaan proses seleksi
Proses wawancara terdiri dari 3 tahapan dan dilakukan secar abergantian oleh kanditat. Tes Bahasa Inggris yang terdiri dari writing dan grammar. Kemudian semacam focus group discussion dan berakhir dengan wawancara 1vs 5 (quite surprise on this, biasanya 1 vs 3). Saya sempat pesimis tidak terpilih, karena pada saat wawancara saja sudah dikasih tahu kalau akan ada program yang sama di tahun depan, jadi semacam firasat, gagal lagi nih.
Lalu yeayy, ada email masuk dari Laila di 21 April 2018. God, really, I am going to New Zealand! I coulnt believe it! 

Sempat galau karena saya sempat membantu mengajar di salah satu perguruan tinggi di Kupang sekitar 2 bulan  Untunglah masih awal semester, jadi bisa digantikan dosen lain), mengajar mk Kimia Lingkungan, Kimia dan sedikit mengenai Pencemaran Udara. I miss the class but definitely have to choose NZ.

Passpor OK, visa OK, lalu kegiatan pre departure di Jakarta  selama 2 hari dengan materi oleh Kemenpora RI & Kedutaan New Zealand.
Kiri Ke Kanan : Sherli ( Koalisi Perempuan Indonesia), Citra ( Burung Indonesia), Tirsa (Heka Leka), Ete ( Perkumpulan Pikul), pak Imam ( Kemenpora), Trevor D Matheson, Duta Besar NZ di Indonesia., Ifa ( Yayasan Lemina), Tiwi (LBH Makassar) dan Fauzan ( TenunID) ---OUR HAPPY FACES BEFORE DEPARTURE

See you on the next post. 
Posting from AUT Library, 2.22 pm. 





Menikah

"Bemana, kapan nikah? " "Eh, tidak jelas", lalu overthinking Topik mengenai pernikahan nyatanya tahun menjadi salah satu...