Tentang Blog

Wednesday, September 25, 2019

Sebuah Doa

 Ya Tuhan, jangan sampai saya banyak bacot tapi malas baca

Ya Tuhan, jangan sampai saya apatis karena malas baca juga
Ya Tuhan, jangan sampai saya kalau komen, tidak mengerti substansi
Lalu meracau di format dan hal-hal tidak penting lainnya
Bikin tambah masalah

Ya Tuhan, jangan sampai saya kalau jadi orang lebih banyak diformalitas
Ya Tuhan, jangan sampai saya menertawai orang yang idenya bersebrangan lalu meremehkan
Ya Tuhan, jangan sampai karena saya suka orangnya, saya lalu angkat-angkat
Tapi kalau dia salah, tau dengan kritik to
Ya Tuhan, jangan sampai karena saya terima beasiswa pemerintah
Lalu mandek kritik gara-gara sistem yang tidak mau dikritisi
Ya Tuhan, jangan sampai saya tidak kreatif, saya takut cuma jadi penjilat atau apatis.
Ya Tuhan, jangan sampai saya jadi penakut, menyadari bukan siapa-siapa.
Ya Tuhan, jangan sampai saya jadi sumber hoax, tidak tahu pilah pilih informasi


Ya Tuhan, kalaupun saya berakhir di 3 R (KasuR, dapuR, SumuR)
Minta izin untuk tetap kritis, tidak sebatas
‘Aduh mama sayange, su capek urus suami, urus anak mo tambah lagi urus negara”
Ya Tuhan, jangan sampai saya bebal.
Ya Tuhan, jangan sampai saya mengacuhkan apa-apa yang saya baca, yang saya dengar di gedung tinggi, di gedung AC, hanya untuk dapat nilai A di kertas
Ya Tuhan, jangan sampai saya lalu putus asa, mengeluh “mending tidak tahu apa-apa” karena tidak berdaya

Ya Tuhan, jangan sampai saya banyak bacot atau apatis gara-gara malas baca
Juga ya Tuhan, titip, kalau saya suka dia, dianya tidak, jangan sampai sa pu hati sakit setengah mati.

(Appreciated those Zgen-who on behalf of us trying to fight for better democracy-)
From me-Y gen who might be oriented to self- y

No comments:

Post a Comment

Membahagiakan Anak-anak

Dalam dua bulan ini karena lagi musim tahun ajaran baru, saya  menyisihkan rejeki untuk belanja-belanja pernak pernik lucu, semacam buku dia...