Teman-teman alumni Indonesia Mengajar sore hari ini mengadakan kegiatan talk show mengenai program Indonesia Mengajar di Nagekeo. Kegiatan dihadiri oleh teman-teman muda mahasiswa Politeknik Ujung Pandang cabang Nagekeo bertempat di Nea House Coffee.
MI mengundang teman-teman dari komunitas bidara untuk juga hadir dalam acara tersebut. Sebelumnya saya bertemu MI dan temannya CB minggu sebelumnya di kedai Nea Mbay. Kami terkoneksi oleh Putra, sukarelawan di WISE yang mencoba mempertemukan kami. Satu bulan berlalu akhirnya bertemu MI di Mbay. Saya, A,TS memperkenalkan kegiatan komunitas bidara juga sambil bertukar cerita mengenai keberadaan teman-teman kami ini di Mbay. MI dari Bau bau dan CB dari Riau bekerja di Yayasan Taman Baca Pelangi. Mereka sudah di Nagekeo selama dua bulan. Dari pertemua tersebut kemudian mereka memberitahu bahwa mereka merupakan alumni program Indonesia Mengajar. Nah biasanya program ini didominasi oleh pengajar dari barat dan kurang teman-teman muda dari timur. Untuk itu salah satu solusinya adalah menyebarluaskan program tersebut di wilayah Indonesia timur.
Seminggu selanjutnya tepatnya di hari ini, kami pun mendapat undangan takshow yang diikuti oleh mahasiswa politeknik Ujung Pandang yang ada di Nagekeo. Antusias mereka sangat tinggi karena banyak yang hadir dalam kesempatan tersebut. Pada talkshow tersebut hadir tiga teman MI, ada D, W dan U. Mereka merupakan pengajar muda dari Gresik, Jambi dan Mataram. Masing-masing berbagi mengenai pengalaman mereka selama bertugas sebagai pengajar muda di daerah penugasan. Mulai dari kegiatan persiapan di mana ada pembekalan yang dilakukan untuk seluruh peserta. Pada proses pembekalan ada banyak pelajaran yang didapat terutama ketrampilan mengajar dan survival. Jadi jangan khawatir kalau tidak punya latar belakang pendidikan.
Teman-teman pengajar muda juga berbagi pengalaman mengenai kehidupan selama di daerah penugasan. Bagaimana beradaptasi dengan lingkungan dan budaya baru, kebiasaan-kebiasaan yang mungkin aneh atau hal-hal tak terduga, infrastruktur trasport dan jaringan internet yang tidak mendukung. Lalu makanan yang itu-itu saja dan hal-hal unik lainnya misalkan kendala bahasa.
Secara pribadi saya sangat senang sekali karena kami dari komunitas sekaligus bisa memperkenalkan komunitas kami dan mengajak teman-teman muda bergabung sehingga ke depannya bisa lebih banyak kegiatan serupa di Mbay. Lebih banyak komunitas yang hidup dan berkembang di Mbay untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman serta hal-hal bermanfaat lainnya.
No comments:
Post a Comment