Tentang Blog

Saturday, December 24, 2022

Memaknai Hari Ibu

Hari perempuan yes! Kalau kita menelaah kembali sejarah hari ibu 22 Desember ini, kita pasti lebih bangga karena bukannsaja peran ibu dalam keluarga namun peran ibu dalam memperjuangkan hak-haknya di segala lini kehidupan. Baik di pendidikan, ekonomi dan sosial politik. Baik adanya karena sebagian besar orang memaknai sebagai hari ibu, lebih kepada peran sebagai ibu dalam keluarga. Ada juga yang lebih suka mengucapkan selamat hari perempuan, baik ibu-ibu maupun anak perempuan. Segala usia. Ibu tidak identik dengan mereka yang memiliki anak namun semua kelompok perempuan. 
Untuk lebih jelasnya mungkin kita bisa google sejarah hari ibu.

 Ok baiklah, selamat hari perempuan Indonesia 🥰

Di hari itu adik laki-laki saya, S, yang sedang berkuliah di Universitas Nusa Cendana,menelpon mama saya. Dia mengucapkan selamat lalu mama saya senang dan bertanya apa ucapan doanya. Namun biasalah dia malu-malu. 
Dia lalu mengalihkan pembicaraan dan menanyakan apakah saya sudah mengucapkan selamat hari ibu ke mama saya. 
Sontak saya pura- pura tidak mendengar. Mama saya bilang iya nih engko pu kaka tidak ada ucap apa-apa. 

Entahlah mengutarakan perasaan dan ucapan untuk orang-orang terdekat tuh agak susah.  Hahaha, I am not good with words. Jadi saya berasumsi mama saya tahu saya sayang. I always there for, you can ask me anything haha but not ucapan selamat hari ibu menye-menye secara langsung. Semoga baju Natal bisa diganti baju Paskah saja. Budget menipis gegara anggaran tak terduga pompa air rusak dan HP juga😘

Ada lagi pas hari ayah. Jelas-jelas jarang kita punya kebiasaan mengungkapkan selamat hari jadi/ulang tahun apalagi hari ayah. 
Jadi pagi itu bapak nonton TV yang ada tayangan banyak artis ucap selamat hari ayah. Lalu bapak saya bilang, "Eh ini di tivi ada selamat hari ayah. Bapa pu anak-anak di sini tidak ada yang ucap"

"Oh hari ayah? Ada e di Indonesia haha" Pura-pura tidak tahu. Bapa tua biasa sayang-sayang. Kadang cium rambut atau dahi saya. Hanya kalau saya mau bilang, selamat hari ayah terus cium bapak tuh agak bemana. Hahaha. Saya berefleksi sedikit kemudian bisa menyimpulkan bahwa bahasa cinta saya tidak yang melalui ucapan langsung. Lagi banyak penjelasan mengenai "what is your love language? " Saya tipe yang act of service sama giving gift ya. 

Mungkin beda cerita kalau hidup merantau jauh dari orang tua. Bisa lebih nyaman mengucapkan selamat hari ibu atau ayah. Cuma karena di sini selalu ada bersama jadi agak gimana gitu kalau ucap-ucap. 

Pastinya setiap orang beda-beda untuk mengungkapkan rasa sayang. Bukan berarti yang tidak ucap tidak sayang. 💕

P. S: Foto mangga sama sekali tidak relate dengan cerita. Mama minta saya foto ternyata bagus. 

No comments:

Post a Comment

Menikah

"Bemana, kapan nikah? " "Eh, tidak jelas", lalu overthinking Topik mengenai pernikahan nyatanya tahun menjadi salah satu...