Tentang Blog

Monday, August 8, 2022

Menuju Amerika part 1- Visa USA 2022

Rasanya masih tidak percaya bisa menuliskan judul di catatan perjalanan saya bahwa saya ke Amerika. Suatu hal yang tidak disangka-sangka. Namun memang ada niat ada jalan. Seingat saya dulu sekali saya pernah bermimpi kuliah di Amerika tapi gagal dalam tahapan wawancara beasiswa di 2014. Kurang persiapan juga dan kurang percaya diri. Lalu kemudian mimpi ke Amerika saya kubur dalam karena saya tidak mau direpotkan untuk belajar GRE (Graduate Academic Examination). Pusing sekali membayangkan kalau saya harus belajar kembali. 

Saya mencoba banyak beasiswa tentu saja ketika kuliah dan ketika bekerja dengan target Amerika Serikat. Ada CCIP, PRESTASI USAID, YSEALI. Lalu ketika umur semakin bertambah saya pun sadar diri kalau kesempatan sekolah atau short training tidak datang lagi. Namun ternyata ada kesempatan untuk profesional muda dan beruntung dengan dukungan tempat kerja yang selalu memberikan waktu dan kesempatan. 

Saya lupa tepatnya bulan berapa saya ikut tes administrasi  dan essay, namun suatu waktu di bulan Oktober saya diminta untuk ikut wawancara secara daring. Waktu itu saya sedang di Maumere, untunglah karena jaringan agak mendingan. Tidak naik turun. Ada 5 orang yang mewawancarai saya. Tiap-tiap orang memberi satu dua pertanyaan yang perlu saya jawab dengan cepat karena waktu yang sangat terbatas. Pengalaman wawancara yang menyenangkan pokoknya karena meskipun gugup dan kegirangan tapi bisa tenang. 

Lalu ketika itu saya sedang di pantai Marapokot, duduk-duduk bareng W & HG. Tetiba di tengah belaian angin laut, ada email masuk. Email baik. Lalu saya lari sepanjang pantai Marapokot setelah saya baca bahwa fellowshipnya akan ke US. Saya mengira di Asia saja. Oh, MG ke Harvard!!! Walau cuma seminggu. 

Setelah pengumuman, saya perlu melakukan beberapa persiapan mulai dari mengurus visa B1/B2 USA. Deg-degan juga mengurus ini karena hampir saja perjalanan saya batal karena terlambat. Dokumen apa saja yang perlu dipersiapkan? 

Pertama saya mengecek masa berlaku passpor saya. Terakhir dibuat tahun 2018 di Kupang. Ternyata masih aman masih berlaku sampai 2023. 

Kedua saya melengkapi persyaratan sesuai website pembuatan visa US . Baca detail di link apply visa non immigrant  Lalu mengisi formulir DS 160. Panduan untuk mengisi formulir ada di link ini  dalam bahasa Indonesia. Hal penting yang disiapkan adalah paspor, surat undangan dari sponsor yang menjelaskan detail kegiatan dan logistik selama di US. Juga foto pas terbaru sesuai ketentuan embassy USA untuk soft file dengan ukuran file tertentu. Juga siapkan untuk dicetak dan dibawa ketika wawancara. Tips, selalu save  setiap kali dan siapkan dokumen di depan komputer. 

Kapan kepastian wawancara? Nah ini salah satu yang bikin deg-deg an. Setelah anda mengisi formulir DS 160, anda kemudian membuat jadwal wawancara dengan kedutaan. melalui link ini. Pastikan kalian membaca mengenai pembayaran visa dulu baru kemudian bisa membuat janji temu. Saya dulu membayar secara online melalui transfer bank menggunakan aplikasi DANA. Bank rekanan kedutaan hanya ada di kota besar sehingga saya tidak dapat melakukan pembayaran melalui teller ke bank. Untuk bisa terselamatkan pakai aplikasi. Setelah membayar kemudian membuat janji temu. 

Jangan kaget ya kalau misalkan tanggal wawancara anda sangat mepet dengan jadwal keberangkatan  atau bahkan melewati tanggal kedatangan anda ke Amerika. Tips, pembuatan visa paling baik tiga bulan sebelum keberangkatan. Jangan ditunda-tunda untuk menyelesaikan DS160 setelah mendapat surat undagan. 

Dalam kasus saya, waktu mendaftar kira-kira 2 bulan dan sudah sangat cepat antrian. Ditambah lagi ketika itu sedang liburang Idul Fitri juga penerbangan ke Amerika baru mulai dibuka kembali setelah covid. Jadi tentu saja banyak sekali yang akan pergi. Saya harus berangkat tanggal 4 Juni namun tanggal wawancara visa saya tanggal 7 Juni. Oh MG, deg-degan, cari info sana-sini apa yang harus dilakukan. Konsultasi ke panitia, cari sana -sini di google tapi hati masih tidak tenang. Saya email panitia dan mereka infokan agar saya segera bikin expedite request. Mereka kemudian juga mengirimkan surat ke kedutaan yang menyatakan alasan mengapa harus dilakukan wawancara tidak sesuai jadwal. 

Oh ya sistem di link janji temu itu agak terlalu sederhana alias tidak banyak informasi kalau misal mau tanya-tanya. Ada kolom pesan ke sistem dan akan dibalas kira-kira dua hari kemudian. Jadi waktu itu saya hampir menyerah dan mau minta agen begitu. Tapi ternyata juga tidak bisa diurusin kecuali dari awal. Harus urus sendiri. Jadi teman-teman tetap pilih tanggal sesuai yang tersedia, walaupun melewati tanggal keberangkatan. Kemudian setelah terpilih baru muncul link untuk mengajukan expedited request. Nanti akan diminta dokumen pendukung kenapa harus mengikuti jalur emenrgency ini. 

Sehari setelah pengajuan ada balasan dari sistem bahwa sudah menerima request dan ada informasi bahwa permintaaan tidak dapat diproses. Duh, tidak jadi nih ke US, pikir saya. Dua minggu terlewati dan kemudian ada email masuk kalau saya bisa pilih jadwal emergency. Semuanya di jam 7 pagi. 

Yes, US depan mata. 




No comments:

Post a Comment

Menikah

"Bemana, kapan nikah? " "Eh, tidak jelas", lalu overthinking Topik mengenai pernikahan nyatanya tahun menjadi salah satu...