Tentang Blog

Wednesday, March 6, 2024

Menikah

"Bemana, kapan nikah? "
"Eh, tidak jelas", lalu overthinking

Topik mengenai pernikahan nyatanya tahun menjadi salah satu fokus pribadi. Saya pikir saya akan merasa tidak perlu dibahas. Makin ke sini makin ke sana, saya selalu dihadapkan dengan pertanyaan mengenai jodoh dan menikah. 

Topik yang menyenangkan tentu saja untuk dibahas. Bagi mereka yang punya pasangan atau berpacaran, pertanyaan tadi tentu saja diambil positif lebih ke arah mendoakan pasangan untuk segera menikah. Tidak baik katanya menurut konstruksi sosial untuk tidak menikah, sebaiknya segera menikah. Juga menghindari dosa dalam anjuran agama. Lalu bagaimana jika pertanyaan itu ditujukan untuk mereka yang sedang sendiri. Tidak sedang dalam hubungan apa pun dan mungkin belum berpikiran untuk menikah.

Secara pribadi, saya sama sekali tidak terganggu ketika di umur-umur sebelum umur sekarang ini. Jangan tanya ya umur berapa. Dulu ketika di Jawa, banyak yang mulai mencemaskan soal pernikahan mulai di umur 20+. Ketika saya di tinggal di sana pun, saya tidak merasa perlu untuk mengkhawatirkan tentang pernikahan atau tidak punya pasangan. Saya sibuk sekolah atau mencari kesibukan dengan komunitas sehingga tidak kepikiran sama sekali. Ada baik dan ada buruknya juga.

Bertemu orang yang tepat pun tidak berlangsung instan. Mengobrol dalam beberapa waktu namun tidak sejalan lalu putus komunikasi. Mulai dari mencari kesepahaman dalam satu topik, mencari kesamaan-kesamaan lalu obrolan sehari-hari. Apa yang membuatnya bersemangat, apa rencana hidupnya, apa nilai-nilai yang dia pegang lalu bagaimana dia membagi waktu dan konsep-konsep hidup lainnya, seperti apa itu sukses dan kaya menurutnya, bagaimana dia memperlakukan orang lain. Apa yang dia lakukan dalam situasi tertekan lalu bagaimana reaksinya jika bertemu orang yang kasar atau tidak sejalan. Sebelum ke hal-hal lebih dalam lainnya ke soal apakah mau punya anak, dan bagaimana peran ideal dalam rumah tangga. Oh tentu saja, kalau saya berikan cek ini ke saudara laki-laki saya langsung bisa kena komentar. Selow! 

Tidak sesederhana kelamaan sendiri, umur semakin bertambah dan ada yang mau yah ayo. Perlu pertimbangan. 
Saya pernah mendapat komentar bahwa banyak laki-laki di luaran sana. Jangan takut yang penting tidak pilih-pilih. Harus lebih membuka diri dan mau berkenalan dengan orang lain. Semua pasti bisa diatur kalau sudah menikah, yang penting ada yang mau. Saya sedikit bergidik, kemesraan fisik hanya beberapa waktu lalu seterusnya diisi dengan komunikasi rutin, bahas ini bahas itu. Tidak sebatas isi pulsa listrik, isi ulang galon, uang belanja. 

Komunikasi menjadi poin penting karena hidup isinya menyampaikan sesuatu. Secara terus menerus berkomitmen berbicara hal-hal kecil, besar, sensitif dan umum. 
Duh menulis ini, di tengah kesendirian dan umur yang semakin bertambah. Bisa dibayangkan ada dahi yang mengernyit dan ocehan, ah jodoh jauh ini. Namun berniat baiklah juga positif saja. Semoga didekatkan dengan yang baik. 

Pernah bertemu beberapa tapi tidak sejalan atau berhenti di tengah jalan. Lalu ada yang disukai tetapi juga ternyata tidak berjodoh, juga yang bertepuk sebelah tangan atau beda ini itu. Benar adanya katanya jodoh, kematian dan kelahiran sudah diatur. Tidak kita sangka kapan dan dengan siapa. 
Namun meskipun umur sudah menjadi batasan, semoga nilai-nilai dijaga, tetap mencari sesuai prinsip dan intinya komitmen sayang sepanjang hayat.

Memang kadang terpikirkan dan ada perasaan perasaan yang mewarnai. Awalnya saya berusaha menampik namun saya pikir manusiawi. Menerima perasaan-perasaan dan melakukan validasi perlu juga agar bisa beranjak dan tahu apa yang harus dilakukan. 
Untuk tidak larut lalu menyiksa diri. 

Sibuklah dengan hal-hal baik sehingga pikiran teralihkan. Begitulah nasihat ke diri sendiri. Komentar soal tidak ada yang mau, atau yang tidak menikah tidak lebih mulia dari yang punya anak atau bagaimana pendapat dan kerja perempuan single tidak dianggap. Abaikan karena cerminan diri tergantung pribadi. 

Jadi kalau ada yang tanya, 
"Bemana, kapan nikah? "
"Do'akan saja yang terbaik"
Begitu. 





No comments:

Post a Comment

Menikah

"Bemana, kapan nikah? " "Eh, tidak jelas", lalu overthinking Topik mengenai pernikahan nyatanya tahun menjadi salah satu...