Tentang Blog

Tuesday, March 5, 2024

Tangan ibu di ubun ubun

Kami bukan asing, tapi dekat. Ibu dan anak. 
Kami jarang berpelukan, tapi kami bercerita. Ibu tahu siapa yang saya suka, siapa yang bikin sakit hati atau siapa yang sekiranya cocok dengan saya. Namun kami jarang bermanis-manis ria. 

Kami jarang mengucapkan selamat tapi kami saling memberi. 
Di umur yang sudah dewasa masih dibelikan  rok, baju kemeja, ikat rambut atau jepit rambut. Meskipun biasanya yang saya butuh printilan ikat rambut dan jepitan. Baju dan rok, ah itu perasaan ibu, "Ah si Rosa pakai itu-itu saja"
Lagian anaknya juga jarang berkemeja lebih suka kaos. 

Kami jarang swafoto bersama tapi kami saling merindu. 
Dulu waktu kecil suka malas dan menolak untuk dipijat kepala dan rambutnya dengan santan kelapa. Berminyak. 
Lalu ketika dewasa, belaian ibu saat menyisir rambut lalu menggosoknya dengan minyak kelapa adalah rutinitas bulanan yang dinanti. 
Tangan lembut ibu yang hangat di ubun-ubun
Santan kelapa yang dingin di tengah panasnya Mbay. 

No comments:

Post a Comment

Menikah

"Bemana, kapan nikah? " "Eh, tidak jelas", lalu overthinking Topik mengenai pernikahan nyatanya tahun menjadi salah satu...