Tentang Blog

Wednesday, September 4, 2024

Membahagiakan Anak-anak

Dalam dua bulan ini karena lagi musim tahun ajaran baru, saya  menyisihkan rejeki untuk belanja-belanja pernak pernik lucu, semacam buku diary atau notes atau kotak pensil, pensil warna, dan juga mainan untuk ponakan umur 2 tahun. 

Rasanya senang. Memuaskan hasrat masa kecil, jarang-jarang beli barang-barang lucu dan diinginkan waktu kecil. Jadi pas beli barang, untuk mainan umur dua tahun malah yang dibeli tuh dengan kemauan diri sendiri. Banyak pilihan jadi sibuk cari-cari. 
Saya kepengen beli mainan masak-masakan. Ah pas, masih ada satu ponakan saya yang belum saya berikan hadiah.

Sebenarnya rasanya senang bisa bikin anak-anak senang. Bahagia mereka tertular ke kita. Berkali-kali saya tanya, Yuni senang? Tasya senang? Atau Seril senang? 
Saya sadar mereka juga harus banyak ada kenangan dengan orang terdekat selain orang tua. Saya dulu senang jika diperhatikan oleh orang-orang lain selain orang tua. Syukurlah saya bisa bikin hati mereka senang dan punya kenangan masa kecil yang baik dan menyenangkan. 

Semoga mereka juga mendoakan saya dalam hati,  selalu ada rejeki dan sehat selalu. 


Wednesday, March 6, 2024

Menikah

"Bemana, kapan nikah? "
"Eh, tidak jelas", lalu overthinking

Topik mengenai pernikahan nyatanya tahun menjadi salah satu fokus pribadi. Saya pikir saya akan merasa tidak perlu dibahas. Makin ke sini makin ke sana, saya selalu dihadapkan dengan pertanyaan mengenai jodoh dan menikah. 

Topik yang menyenangkan tentu saja untuk dibahas. Bagi mereka yang punya pasangan atau berpacaran, pertanyaan tadi tentu saja diambil positif lebih ke arah mendoakan pasangan untuk segera menikah. Tidak baik katanya menurut lingkungan sosial untuk tidak menikah, sebaiknya segera menikah. Juga menghindari dosa dalam anjuran agama. Lalu bagaimana jika pertanyaan itu ditujukan untuk mereka yang sedang sendiri. Tidak sedang dalam hubungan apa pun dan mungkin belum berpikiran untuk menikah.

Secara pribadi, saya sama sekali tidak terganggu ketika di umur-umur sebelum umur sekarang ini. Jangan tanya ya umur berapa. Dulu ketika di Jawa, banyak yang mulai mencemaskan soal pernikahan mulai di umur 20+. Ketika saya di tinggal di sana pun, saya tidak merasa perlu untuk mengkhawatirkan tentang pernikahan atau tidak punya pasangan. Saya sibuk sekolah atau mencari kesibukan dengan komunitas sehingga tidak kepikiran sama sekali. Ada baik dan ada buruknya juga.

Bertemu orang yang tepat pun tidak berlangsung instan. Mengobrol dalam beberapa waktu namun tidak sejalan lalu putus komunikasi. Mulai dari mencari kesepahaman dalam satu topik, mencari kesamaan-kesamaan lalu obrolan sehari-hari. Apa yang membuatnya bersemangat, apa rencana hidupnya, apa nilai-nilai yang dia pegang lalu bagaimana dia membagi waktu dan konsep-konsep hidup lainnya, seperti apa itu sukses dan kaya menurutnya, bagaimana dia memperlakukan orang lain. Apa yang dia lakukan dalam situasi tertekan lalu bagaimana reaksinya jika bertemu orang yang kasar atau tidak sejalan. Sebelum ke hal-hal lebih dalam lainnya ke soal apakah mau punya anak, dan bagaimana peran ideal dalam rumah tangga. Oh tentu saja, kalau saya berikan cek ini ke saudara laki-laki saya langsung bisa kena komentar. Selow! 

Tidak sesederhana kelamaan sendiri, umur semakin bertambah dan ada yang mau yah ayo. Perlu pertimbangan. 
Saya pernah mendapat komentar bahwa banyak laki-laki di luaran sana. Jangan takut yang penting tidak pilih-pilih. Harus lebih membuka diri dan mau berkenalan dengan orang lain. Semua pasti bisa diatur kalau sudah menikah, yang penting ada yang mau. Saya sedikit bergidik, kemesraan fisik hanya beberapa waktu lalu seterusnya diisi dengan komunikasi rutin, bahas ini bahas itu. Tidak sebatas isi pulsa listrik, isi ulang galon, uang belanja. 

Komunikasi menjadi poin penting karena hidup isinya menyampaikan sesuatu. Secara terus menerus berkomitmen berbicara hal-hal kecil, besar, sensitif dan umum. 
Duh menulis ini, di tengah kesendirian dan umur yang semakin bertambah. Bisa dibayangkan ada dahi yang mengernyit dan ocehan, ah jodoh jauh ini. Namun berniat baiklah juga positif saja. Semoga didekatkan dengan yang baik. 

Pernah bertemu beberapa tapi tidak sejalan atau berhenti di tengah jalan. Lalu ada yang disukai tetapi juga ternyata tidak berjodoh, juga yang bertepuk sebelah tangan atau beda ini itu. Benar adanya katanya jodoh, kematian dan kelahiran sudah diatur. Tidak kita sangka kapan dan dengan siapa. 
Namun meskipun umur sudah menjadi batasan, semoga nilai-nilai dijaga, tetap mencari sesuai prinsip dan intinya komitmen sayang sepanjang hayat.

Memang kadang terpikirkan dan ada perasaan perasaan yang mewarnai. Awalnya saya berusaha menampik namun saya pikir manusiawi. Menerima perasaan-perasaan dan melakukan validasi perlu juga agar bisa beranjak dan tahu apa yang harus dilakukan. 
Untuk tidak larut lalu menyiksa diri. 

Sibuklah dengan hal-hal baik sehingga pikiran teralihkan. Begitulah nasihat ke diri sendiri. Komentar soal tidak ada yang mau, atau yang tidak menikah tidak lebih mulia dari yang punya anak atau bagaimana pendapat dan kerja perempuan single tidak dianggap. Abaikan karena cerminan diri tergantung pribadi. 

Jadi kalau ada yang tanya, 
"Bemana, kapan nikah? "
"Do'akan saja yang terbaik"
Begitu. 





Tuesday, March 5, 2024

Tangan ibu di ubun ubun

Kami bukan asing, tapi dekat. Ibu dan anak. 
Kami jarang berpelukan, tapi kami bercerita. Ibu tahu siapa yang saya suka, siapa yang bikin sakit hati atau siapa yang sekiranya cocok dengan saya. Namun kami jarang bermanis-manis ria. 

Kami jarang mengucapkan selamat tapi kami saling memberi. 
Di umur yang sudah dewasa masih dibelikan  rok, baju kemeja, ikat rambut atau jepit rambut. Meskipun biasanya yang saya butuh printilan ikat rambut dan jepitan. Baju dan rok, ah itu perasaan ibu, "Ah si Rosa pakai itu-itu saja"
Lagian anaknya juga jarang berkemeja lebih suka kaos. 

Kami jarang swafoto bersama tapi kami saling merindu. 
Dulu waktu kecil suka malas dan menolak untuk dipijat kepala dan rambutnya dengan santan kelapa. Berminyak. 
Lalu ketika dewasa, belaian ibu saat menyisir rambut lalu menggosoknya dengan minyak kelapa adalah rutinitas bulanan yang dinanti. 
Tangan lembut ibu yang hangat di ubun-ubun
Santan kelapa yang dingin di tengah panasnya Mbay. 

Wednesday, December 27, 2023

Cerita singkat 2023

I love writing
Ah I see you have a blog
You read that? 
No, you wrote in 🇮🇩Indonesian. I don't understand
...
 
Akhirnya hari ini saya mengecek blog. Melihat berapa banyak tulisan yang saya tuliskan di tahun ini. Setelah update zakir z z vision board (visualisasi cita- cita di 2024) di Pinterest, salah satu gambar yang saya masukan adalah mengenai list tulisan untuk blog pribadi.
Kapan-kapan kita tuliskan mengenai vision board ya, apakah kalian punya juga dan jika punya bisa share ya. 

Semoga di 2024 nanti konsisten menulis.  
Aduh cek punya cek! Sudah masuk 2024 dan tidak ada satu pun tulisan di 2023.
Voila mari kita tuliskan. 2024 tingal beberapa hari lagi.  Siapa yang00p00pp exciteppp0ppppd00ppppp menyambut tahun baru. Semua kita ya. Semoga ada banyak refleksi dan kegiatan-kegiatan baru yang kita bisa jadikan list. Bisa mulai dari hal sederhana. Saya misalnya, bisa mulai dengan menulis. 

Di 2023 ini banyak hal yang disyukuri. Kalau dipikir-pikir banyak berkat dan pelajaran hidup berharga. Juga bagaimana caranya bisa lebih baik dari tahun kemarin. 

Saya mau coba highlight untuk kegiatan per bulan supaya bisa diceritakan di kemudian hari. Apa saja yang dilakukan di bulan-bulan kemarin? 
1. Januari: Ikut #30haribercerita. Lumayan sampai ke hari 21.
2. Februari: Bikin kegiatan mendongeng di panti asuhan Boanio bersama teman bidara 
3.Maret: Kolaborasi bikin kegiatan dengan teman-teman Ngegedhawe
3. April: Ikut Diah dan pak Ruly ke Larantuka. Seru sekali lewat jalan Mbay Maumere hujan-hujan. Ketika pulang, kami menunggu kira- kira satu jam tumpangan lewat untuk menyebrang sungai yang kebanjiran dan airnya cukup tinggi. Untung ada mobil pick up yang lewat. 
4. Mei: Urus-urus visa UK di VSF Global Bali. Puji Tuhan lancar jaya. Yang tidak lancar adalah bayar pakai debit. Kurang tau kenapa tidak bisa terbayarkan lalu minta tolong E di Jakarta pakai dia punya kartu kredit. Ckckckck. Untunglah cepat. 
5. Juli: Bali dengan alumni Inspirasi. Lalu perjalanan ke Oxford, tinggal di asrama yang ruang makannya seperti di film-film Harry Potter. Harus ada postingan khusus untuk jalan-jalan ke Oxford ini. 
6. September:  Ikut konferensi TBN Asia, kenal dengan banyak orang baru. Tinggal selama satu bulan di Bali bareng L dan Y. Menyenangkan sekali karena kami dapat rejeki tinggal dekat pantai Kuta. Jadi setiap sore pergi jalan liat sunset. Kadang juga morning walking. Kalau Y lari. Penginapannya juga ok karena ada tempat kerja walau internet kadang-kadang. 

7. Oktober: Ke Bangkok kira-kira 6 hari. Ketemu E, dulu pernah ketemu beliau di Harvard. Jadi senang sekali bisa reuni juga dengan teman-teman EI. Teman-teman kelompok kecil juga baik-baik dan pengalaman keren-keren sehingga bisa saling belajar banyak. 
8. Desember: Ke Bangkok lagi kira-kira 10 hari. Ada dua workshop. Ketemu teman-teman EI lagi juga hang out. 

Tahun ini dia kali ke Bangkok. Benar-benar tidak terduga. Kirain jalan cuma di 2022 saja ternyata ada bonus jalan di 2023. 
Omong-omong soal vision board, dari 2016 dan 2017 saya selalu apply beasiswa untuk ke Bangkok tapi selalu gagal. Lalu akhirnya terjawab di 2023, bolak balik Bangkok😭😭😭
Saya percaya kekuatan mimpi dan usaha serta jejaring dan mau belajar adalah kunci untuk kemana saja. I am so grateful. 




Saturday, December 24, 2022

Memaknai Hari Ibu

Hari perempuan yes! Kalau kita menelaah kembali sejarah hari ibu 22 Desember ini, kita pasti lebih bangga karena bukannsaja peran ibu dalam keluarga namun peran ibu dalam memperjuangkan hak-haknya di segala lini kehidupan. Baik di pendidikan, ekonomi dan sosial politik. Baik adanya karena sebagian besar orang memaknai sebagai hari ibu, lebih kepada peran sebagai ibu dalam keluarga. Ada juga yang lebih suka mengucapkan selamat hari perempuan, baik ibu-ibu maupun anak perempuan. Segala usia. Ibu tidak identik dengan mereka yang memiliki anak namun semua kelompok perempuan. 
Untuk lebih jelasnya mungkin kita bisa google sejarah hari ibu.

 Ok baiklah, selamat hari perempuan Indonesia 🥰

Di hari itu adik laki-laki saya, S, yang sedang berkuliah di Universitas Nusa Cendana,menelpon mama saya. Dia mengucapkan selamat lalu mama saya senang dan bertanya apa ucapan doanya. Namun biasalah dia malu-malu. 
Dia lalu mengalihkan pembicaraan dan menanyakan apakah saya sudah mengucapkan selamat hari ibu ke mama saya. 
Sontak saya pura- pura tidak mendengar. Mama saya bilang iya nih engko pu kaka tidak ada ucap apa-apa. 

Entahlah mengutarakan perasaan dan ucapan untuk orang-orang terdekat tuh agak susah.  Hahaha, I am not good with words. Jadi saya berasumsi mama saya tahu saya sayang. I always there for, you can ask me anything haha but not ucapan selamat hari ibu menye-menye secara langsung. Semoga baju Natal bisa diganti baju Paskah saja. Budget menipis gegara anggaran tak terduga pompa air rusak dan HP juga😘

Ada lagi pas hari ayah. Jelas-jelas jarang kita punya kebiasaan mengungkapkan selamat hari jadi/ulang tahun apalagi hari ayah. 
Jadi pagi itu bapak nonton TV yang ada tayangan banyak artis ucap selamat hari ayah. Lalu bapak saya bilang, "Eh ini di tivi ada selamat hari ayah. Bapa pu anak-anak di sini tidak ada yang ucap"

"Oh hari ayah? Ada e di Indonesia haha" Pura-pura tidak tahu. Bapa tua biasa sayang-sayang. Kadang cium rambut atau dahi saya. Hanya kalau saya mau bilang, selamat hari ayah terus cium bapak tuh agak bemana. Hahaha. Saya berefleksi sedikit kemudian bisa menyimpulkan bahwa bahasa cinta saya tidak yang melalui ucapan langsung. Lagi banyak penjelasan mengenai "what is your love language? " Saya tipe yang act of service sama giving gift ya. 

Mungkin beda cerita kalau hidup merantau jauh dari orang tua. Bisa lebih nyaman mengucapkan selamat hari ibu atau ayah. Cuma karena di sini selalu ada bersama jadi agak gimana gitu kalau ucap-ucap. 

Pastinya setiap orang beda-beda untuk mengungkapkan rasa sayang. Bukan berarti yang tidak ucap tidak sayang. 💕

P. S: Foto mangga sama sekali tidak relate dengan cerita. Mama minta saya foto ternyata bagus. 

Wednesday, December 14, 2022

Antisipasi HP bermasalah, hilang atau rusak

Selamat tinggal HP redmi 9A yang sudah menemani ke mana-mana. Menyesal sebenarnya karena banyak foto foto jalan-jalan yang disimpan di dalamnya. Ada banyak kenangan, meskipun kualitas kameranya tidak bagus- bagus amat. Padahal landscape dan pemandangan lainnya bagus-bagus. Ada foto sewaktu ke Amerika, Vietnam, Singapura. Ada video-video koleksi pribadi yang mengingatkan mengenai pengalaman yang sudah dilewati. 

Ah ya sudahlah, don't too attach too memories and places. Lesson learnednya saja. 
Pertama untuk orang seperti saya harus beli semua jenis pelindung HP. Harus lengkap. Kedua biasakan menaruh handphone di tempat yang aman. Tidak boleh sejajar tangan karena bisa kena sikut lalu jatuh. Itulah yang terjadi pada HP saya sebelumnya. Jadi selalu menaruh benda tersebut di depan. Handphone sekarang sudah kebutuhan. Kerjaan bisa bisa tidak lancar. 

Berikutnya pastikan selalu hapus foto tidak penting dan kemudian sisa foto yang terpilih harus dipindahkan baik ke laptop maupun drive atau terintegrasi dengan google photos. 

Pastikan selalu mengingat password dan aplikasi-aplikasi penting seperti mobile banking, whatsapp, dana, dll. Kalau rusak HP masih bisa bersyukur karena masih ada nomor telpon dibandingkan yang hilang, raib entah mengapa. Bukan materi, rejeki bisa datang lagi namun nomor HP nya ini yang penting. Untuk itu, harus selalu update security info jangan hanya nomor telpon tetapi juga alamat email. 

Apa lagi ya? Ada saran? 

Tuesday, December 13, 2022

Apa motivasimu?

Beberapa kali saya sering bertanya tanya dalam hati. Baik hasil refleksi maupun tiba- tiba pertanyaan tersebut masuk ke kepala.
Pertanyaan ini saya pikir menarik sekali. Memberi ruang kepada saya sejenak untuk berpikir kembali mengenai aksi dan reaksi di hidup. 

Ada sekian aksi yang kita lakukan ataupun yang orang lain lakukan terhadap kita. Masing-masing pun memiliki reaksi sendiri-sendiri tergantung pandangan hidup masing-masing. Beberapa kali ada reaksi negatif yang ee err merugikan baik diri sendiri maupun orang lain. Namun banyak juga untuk kebaikan diri sendiri. Fokus saya beberapa tahun ini sudah lebih baik. Sejak berusaha menerapkan prinsip hidup stoic di hidup, bahwa kita tidak bertanggung jawareaksi yang telah ft ehadap reaksi orang lain maka hidup lebih legowo. Tidak lagi bergantung secara emosional terhadap orang lain. 

Pertanyaan "dari mana datangnya" aksi-aksi di hidup akan mengontrol perilaku kita. Apakah lebih positif untuk dilakukan? Apakah datangnya dari keprihatinan? Apakah bersumber dari hukum cinta kasih? Apakah mengutamakan kebaikan orang lain? Apakah untuk tujuan baik bersama? Pertimbangan-pertimbangan ini menjadikan diri lebih peka terhadap urusan-urusan di hidup. Ada aksi-aksi yang mungkin kurang baik, bisa kita hilangkan. Ada perbuatan yang tidak perlu karena berdasarkan pertimbangan kita, tidak ada manfaatnya bagi hidup kita maupun orang lain. 

Di dalam hidup yang semakin kompleks, jangan sampai aksi-aksi di hidup hanya menyusahkan orang lain. Juga merendahkan kehidupan orang lain. Setiap orang berharga, punya pengetahuan, punya pengalaman baik buruk yang menjadikan mereka sebagai pribadi utuh yang pantas dan layak untuk dihargai. Untuk itu, baiknya selalu bertanya pada diri sendiri, dari mana datangnya niat/perilaku/aksi/perbuatan sehingga selalu bertujuan untuk kebaikan bersama. 

Membahagiakan Anak-anak

Dalam dua bulan ini karena lagi musim tahun ajaran baru, saya  menyisihkan rejeki untuk belanja-belanja pernak pernik lucu, semacam buku dia...